Senin, 27 Mei 2013

perjalanan Warkop DKI

Siapa yang tidak kenal dengan Warkop DKI sebuah grup lawak yang sangat legendaris ini.
Berawal dari sebuah acara radio hingga berkembang ke dunia seni peran dengan lawakan serta banyolannya yang sangat menghibur.
Mungkin pantas bagi mereka bila diabadikan perjalananya dalam sebuah buku biografi untuk mengkilas balik perjalanan Warkop DKI dari awal hingga sekarang.
Ketika ditemui di acara Grand Final Indonesia Mencari Bakat di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan Minggu (24/10) Indro Warkop menjelaskan bahwa dirinya tidak membuat buku biografi tentang Warkop DKI melainkan buku yang berisi seperti apa Warkop itu sendiri.
"Berisi seperti apa Warkop di peran seni budaya dan peran Warkop sebagai katakanlah sebagai orang yang membela masyarakat banyak," terangnya.
Penulisan dalam buku ini dikerjakan oleh seorang penulis yang bernama Rudi Badil Novi Ftiranto yang juga mantan anggota Warkop angkatan pertama. Rudi mengajak Indro melalui telepon untuk membuat sebuah buku mengenai Warkop.
Alasan Indro menyetujui ajakan Rudi Badil karena menurutnya Warkop mempunyai andil dalam dunia budaya namun tidak jelas secara rinci. Dan melalui buku ini menjelaskan lawakan Warkop yang akrab dengan isu yang terjadi pada masa itu baik dari olahraga hingga ke politik.
"Warkop membuat subkultur dalam dunia budaya namun tidak eksplisit, karena kita tidak bikin buku pelajaran. Bukan juga Biografi, namun bukunya syarat dengan Warkop, termasuk karya-karya Warkop yang memparodikan sebuah berita dari olahrga ke politik, Kita masukin sedikit yang tidak tematik dan berhubungan dengan waktu. Kegiatan Warkop yang lain, seperti kegiatan di luar Warkop DKI," paparnya.
Tak hanya itu, di buku ini nantinya juga akan menampilkan orang yang mempunyai andil di Warkop sendiri dan sejarah mengenai Warkop.
"Kita ada sejarah cerita santai tentang berdirinya Warkop, perjalanan mungkin, tapi bukan perjalanan secara garis besar Warkop. ada karya-karyanya dari teman-teman warkop seperti Budi Harto Sanbasi, Denny Sakri, Mohammad Sobari dan Suryoko, pendiri pertama Aquarius," urai Indro yang kala itu bayarannya mengalahkan Alm Chrisye dan Good Bless.
Buku ini nantinya akan di rilis 10 November. Indro memberikan bocoran bahwa nantinya di buku ini akan diberi bonus CD.
Aksi konyol Dono, Kasino. Indro, dan kawan-kawan lewat Warkop DKI akan terus menjadi legenda komedi sepanjang masa, apalagi salah satu personel yang masih tersisa, Indro tetap gigih berusaha 'merekam' perjalanan mereka lewat buku MAIN-MAIN JADI BUKAN MAIN.
"Buku ini mengenai perjalanan Warkop secara garis besar dilihat dari beberapa kacamata teman-teman. Ada yang pendekatannya dari politik, musik dan bagaimana Warkop menginspirasi generasi berikutnya," demikian ungkap Indro Warkop saat ditemui di Auditorium Kompas Gramedia, Jakarta Barat (10/11/2010) dalam acara launching buku tersebut.
Indro mengaku menyimpan lama impian proyek buku ini, namun karena faktor kesibukan hingga baru saat ini bisa terwujud. Dan untuk kepentingan objektivitas penulisan, pria botak dengan kumis tebal itu, mempercayakan kepada Rudy Badil, yang juga termasuk sebagai pendiri Warkop.
"Buku ini akan menjadi obyektif apabila benang merahnya dari orang yang tahu Warkop dari awal sampai akhir. Satu-satunya orang yang boleh menulis itu dan tahu persis keadaan itu adalah Rudy Badil. Kemarin-kemarin dia sibuk banget. Baru tahun kemarin bisa jalanin buku ini," ungkap Indro yang didampingi Rudy Badil.
Buku yang terdiri dari lima bagian ini menceritakan bagaimana proses awal perkenalan hingga kisah sukses trio komedi tersebut. Penulisan dilakukan oleh delapan orang termasuk wartawan senior, Budiarto Sambazy.
Kisah mereka diawali pada September 1973 yang mulai kumpul-kumpul bertiga sebagai mahasiswa. Tahun 1975 anggota mereka bertambah, menjadi Indro, Nanu, Dono, Rudy Badil dan Kasino, dengan julukan nama Warung Kopi atau Warkop Prambors.
Kisah yang semula diawali iseng dan kumpul-kumpul, akhirnya justru disukai masyarakat. Mereka semakin meledak setelah mulai mendapat kesempatan manggung dan bermain film. Semula yang sekedar main-main akhirnya menjadi sesuatu yang bukan main hebatnya di dunia komedi tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar